PENATALAKSANAAN TERAPI PSIKORELIGIUS DZIKIR TERHADAP TINGKAT NYERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA

Latar belakang: Sectio Caesarea merupakan suatu cara persalinan dengan melakukan sayatan pada dinding uterus melalui abdomen Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia sebesar 15,3%. Nyeri sectio caesarea disebabkan karena adanya tuka insisional pada abdomen. Tindakan farmakologis dapat dengan pemberian medikasi analgesik dan non-farmakologis yang dapat dilakukan salah satunya yaitu terapi psikoreligius dzikir untuk mengurangi rasa nyeri, memberikan sensasi relaksasi, memberikan rasa tenang dan nyaman, serta sebagai penggugur dosa. Tujuan: mengidentifikasi efektifitas pelaksanaan terapi psikoreligius dzikir pada ibu post sectio caesarea, mengidentifikasi kondisi ibu post sectio caesarea yang telah dilakukan terapi psikoreligius dzikir, dan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat penatalaksanaan terapi psikoreligius dzikir. Desain penelitian: menggunakan studi kasus deskriptif. Subjek: CI (Clinical Instructure) expert sebagai participant dengan minimal pendidikan Si atau Ners disalah satu rumah sakit di kota Bandung. Hasil: sebagian besar pasien post sectio caesarea memiliki masalah nyeri karena tindakan operasi, karena mobilisasi, dan masalah proses laktasi. Nyeri yang dirasakan pasien berbeda-beda tergantung individual. Teknik non- farmakologis yang dilakukan diruangan efektif mengurangi nyeri. Kesimpulan: tindakan terapi psikoreligius dzikir diberikan kepada pasien untuk mengurangi keluhan nyeri, memberikan sensasi relaksasi dan sebagai penggugur dosa. Terapi psikoreligius dzikir efektif dalam mengurangi rasa nyeri dan mampu menenangkan pasien. Terapi psikoreligius dzikir dilakukan oleh perawat tetapi tidak dilakukan secara terstruktur karena ketidaksediaan standar operasional prosedur tersebut di ruangan.