PENATALAKSANAAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE

Stroke adalah sindrom klinis berupa gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh yang diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke otak. Stroke bisa menyebabkan beberapa dampak pada tubuh seperti hemiplegia (kelumpuhan) dan hemiparesis (kelemahan pada satu sisi tubuh). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dari latihan Range of Motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien dengan penyakit stroke di wilayah Lembang. Guna mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, persendian, dan menstimulasi sirkulasi, maka diperlukan latihan Range of Motion (ROM). Range of Motion (ROM) adalah beberapa gerakan yang dilakukan dibeberapa persendian baik secara aktif maupun secara pasif. Penelitian ini melibatkan keluarga karena peran keluarga dibutuhkan untuk lebih memotivasi pasien. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu 1 orang pasien dengan stroke dan diberi latihan ROM aktif dan ROM pasif. Responden berjenis kelamin perempuan, berusia 65 tahun, dan sudah menderita stroke selama 5 tahun pada saat sebelum melakukan latihan ROM, skala kekuatan otot pada responden ada diangka 3, dan setelah melakukan latihan ROM selama tujuh hari skala kekuatan ototnya menjadi 4. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari latihan Range of Motion (ROM) terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke.