EFEKTIFITAS TERAPI BERMAIN MEWARNAI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RUANG RAWAT INAP

Latar Belakang: Ketika seorang anak sakit dan dirawat di rumah sakit, ini merupakan skenario krisis karena anak tersebut berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang asing dan rumah sakit. Berdasarkan data Susenas Maret 2023 persentase anak umur 0-17 tahun yang pernah rawat inap sebesar 2,55 persen, meningkat bila dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi pada umumnya mengalami kecemasan, lingkungan Rumah Sakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan, lingkungan fisik Rumah Sakit, bau yang khas, pakaian putih petugas kesehatan. Mewarnai gambar merupakan salah satu bentuk terapi permainan kreatif yang sangat terapeutik dan memberi anak kesempatan untuk bebas mengekspresikan perasaannya, sebagai cara komunikasi tanpa kata. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keefektifan terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah akibat hospitalisasi di ruang rawat inap. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan quasy eksperimental design dengan one group Pretest-Posttest design dimana jumlah responden sebanyak 30. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu Anak usia prasekolah (usia 3-6 th). Anak dengan kesadaran composmentis, Hari rawat ke 1-3, Tidak mengalami gangguan sensorik motorik, Anak dengan kecemasan ringan, sedang dan berat. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner kecemasan SCAS short version oleh Saputro (2017) dengan jumlah soal 15. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu chi-square. Hasil hasil penelitian ini terdapat perbedaan skor yang signifikan pada responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi terapi bermain mewarnai dengan nila p = 0.014. Kesimpulan: Terdapat keefektifan terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah akibat hospitalisasi.