HUBUNGAN SELF-MANAJEMEN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

Latar Belakang: Self-manajemen ini merupakan upaya perilaku Kesehatan untuk mengelola serta mempertahankan Kesehatan pada dirinya hal ini tentunya berkaitan erat dalam mempertahankan kualitas hidupnya. Dengan menerapkan self- manajemen yang baik maka akan mempengaruhi kualitas hidup pada dirinya. Hal ini perlu di pertahankan serta di terapkan pada lansia dengan hipertensi karena hipertensi ini merupakan salah satu penyakit degenerative yang sering terjadi pada lansia karena faktor Kesehatan lansia yang cenderung mengalami penurunan serta dari faktor gaya hidup yang tidak sehat. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-manajemen dengan kualitas hidup pada lansia dengan hipertensi. Metode: jenis penelitian berupa penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. sampel sebanyak 100 purposive sampling dengan kriteria pada lansia yang bersedia menjadi responden, lansia yang tidak mengalami gangguan pendengaran, lansia dengan hipertensi serta lansia yang merupakan pasien klinik. Instrumen penelitian menggunakan WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup pada lansia Hypertension Self-Manajemen Behavior Questionnaire (HSMBQ) untuk mengukur self-manajemen pada lansia dengan hipertensi. Analisis menggunakan univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Kendall Tau. Hasil: Hasil yang di dapatkan dari jumlah responden sebanyak 100 lansia dengan self-manajemen yang baik sebanyak 44% dan sebanyak 38% lansia ini memiliki kualitas hidup yang sedang. Kesimpulan: Dari hasil uji korelasi dengan menggunakan Kendall Tau maka di dapatkan hasil correlation coefficient 0,347 dengan p value 0.0001 dengan Kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara self-manajemen dengan kualitas hidup pada lansia dengan hipertensi,