PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA DINI

Latar Belakang: Perkembangan pada usia dini akan mempengaruhi kehidupan manusia dikemudian hari. Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2016, 54% masalah perkembangan terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun dengan jenis kelamin laki-laki. Sebanyak 16% (0,4 juta) balita di Indonesia mengalami gangguan perkembangan motorik halus dan kasar, kecerdasan kurang, gangguan pendengaran dan keterlambatan bicara. Pemberian stimulasi sedini mungkin dapat mencegah terjadinya keterlambatan perkembangan. Senam irama diharapkan menjadi intervensi yang dapat meningkatkan perkembangan anak usia dini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian intervensi senam irama terhadap perkembangan anak usia dini Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan metode kuasi eksperimen dan dengan one grup pre- post test design dengan jumlah responden sebanyak 28 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria inklusi orang tua memberi izin dan berusia 4-5 tahun. Pemberian intervensi senam irama dilakukan selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berusia <60 bulan dengan rata-rata usia 59.25 bulan dan jumlah responden laki-laki dan perempuan sama banyak yaitu 14 orang. Setelah dilakukan uji Wilcoxon didapatkan nilai p-value 0.002 dan 0.014 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian senam irama terhadap perkembangan anak usia dini. Kesimpulan: Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian intervensi senam irama terhadap perkembangan anak usia dini. Saran: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan acuan dalam pengembangan ilmu keperawatan komunitas oleh institusi pendidikan, peneliti selanjutnya, sekolah dan orang tua.