Sanjaya, Hendra (2024) PENGARUH PENGGUNAAN MADU FLORA 12.5% DALAM ORAL HYGIENE CARE TERHADAP INFEKSI KLINIS PARU PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK. Masters thesis, STIKep PPNI Jawa Barat.
![[thumbnail of 2122011-Hendra Sanjaya.pdf]](https://repository.stikep-ppnijabar.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2122011-Hendra Sanjaya.pdf
Download (1MB)
Abstract
Latar Belakang: Infeksi klinis paru atau pneumonia terkait ventilator (VAP) menjadi penyebab utama kematian pada pasien yang menggunakan ventilasi mekanik dengan angka yang tinggi. VAP bundle merupakan strategi yang dilakukan dalam pencegahan untuk mengurangi risiko infeksi klinis paru yang berdasarkan evidence based practised diantaranya adalah oral hygiene care (OHC). OHC suatu metode perawatan mulut yang bertujuan guna membersihkan dan menyegarkan area mulut, gigi, dan gusi. Madu sebagai agen dalam OHC juga dapat menjadi penghambat mikroorganisme staphylococcus aureus dan pseudomonas aeruginosa penyebab infeksi klinis paru. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh OHC dengan madu flora 12.5% terhadap infeksi klinis paru pada pasien dengan ventilasi mekanik. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif desain quasy experimental study dengan rancangan pre-test dan post-test two group, penelitian ini dilakukan disebuah ICU rumah sakit di kota Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 42 responden. Pada penelitian ini 42 responden dibagi menjadi 21 responden kelompok intervensi dengan menggunakan madu flora 12.5% dan 21 responden menjadi kelompok kontrol dengan chlorhexidine 0,2%. OHC dilakukan oleh perawat sebanyak dua kali pada pagi dan sore hari dalam waktu 3 hari berurutan. Dilakukan pengukuran modified pulmonary infections score (MCPIS) pada hari ke nol dan hari ke tiga perlakuan. Hasil: Hasil penelitian ini terdapat perbedaan skor infeksi klinis paru yang signifikan pada kelompok madu flora 12.5% dengan nilai p=0.003 pada pre dan post test. Tidak terdapat perbedaan skor infeksi klinis paru yang signifikan pada kelompok chlorhexidine 0.2% dengan nilai p=0.734 pada pre dan post test. Terdapat perbedaan skor yang signifikan pada kedua kelompok dengan nilai p=0.029 pada kedua post-test. Kesimpulan: Penerapan OHC dengan madu flora 12.5% sebagai bahan tambahan memiliki pengaruh terhadap infeksi klinis paru pada pasien dengan ventilasi mekanik. Saran Pentingnya dibuat protokol mengenai oral hygiene care dengan menggunakan madu pada pasien dengan ventilasi mekanik berupa SOP sebagai alternatif prosedur dalam mengurangi risiko terkena infeksi klinis paru.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Program Studi > Sarjana Keperawatan |
Depositing User: | perpus.1 admin ppni |
Date Deposited: | 15 Oct 2024 04:23 |
Last Modified: | 15 Oct 2024 04:23 |
URI: | https://repository.stikep-ppnijabar.ac.id/id/eprint/1164 |