GAMBARAN PENATALAKSANAAN POSISI SEMI FOWLER PADA PASIEN GAGAL JANTUNG UNTUK MENURUNKAN SESAK

Latar belakang: Gagal jantung dapat NASIO didefinisikan sebagai kegagalan jantung dalam memompa darah dengan cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan, yang berakibat pada penurunan metabolisme. Kematian di Indonesia akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun. Gagal jantung menimbulkan berbagai gejala klinis, yang paling dirasakan adalah sesak nafas. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kelainan pada struktur atau fungsi jantung. Penatalaksanaan gagal jantung untuk mengurangi sesak terdiri dari intervensi farmakologi dan non-farmakologi. Intervensi non-farmakologis seperti posisi tubuh juga telah diperhatikan sebagai faktor penting dalam manajemen pasien dengan gagal jantung. Tujuan: Mengetahui gambaran penatalaksanaan posisi semi fowler pada pasien gagal jantung untuk menurunkan sesak. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian studi kasus kualitatif fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah single embeded case study dengan menggunakann konten analisa dengan dua partisipan yaitu pasien dan perawat. Hasil: Peneliti menemukan 3 tema terkait penatalaksanaan posisi semi fowler pada pasien gagal jantung, yaitu; (1) Keluhan Sesak, (2) Positioning Yang Adekuat pada Pasien Gagal Jantung, dan (3) Respon Pasien. Kesimpulan: Pemberian posisi semi fowler (sekitar 30- 45 derajat) pada pasien gagal jantung dapat membantu mengurangi sesak napas. Subjek penelitian merasa nyaman dengan posisi ini dan mengalami penurunan sesak napas. Saran: Saran bagi peneliti selanjutnya agar jumlah subjek yang lebih besar untuk memperoleh hasil yang lebih kuat dan generalisasi yang lebih baik mengenai efek posisi semi fowler dalam mengurangi sesak napas pada pasien gagal jantung