STUDI KASUS: PELAKSANAAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) PADA KADER KESEHATAN

Latar belakang: Cardiac Arrest merupakan käsus, us kegawatdaruratan yang dapat menyebabkan kematian AHA 2015 melaporkan bahwa 40,1% korban Out of Heart Cardiac Arrest (OHCA) dapat diselamatkan setelah memperoleh Resusitası Jantung Paru (RJP) oleh bystander (orang awam) (dalana Nurdin et al., 2023). Salah satu pertolongan pertama päda kasus seperti ini yaitu dengan melakukan Basic Life Support (BLS). Kader kesehatan adalah individu yang dipilih sebagai fokus program kesehatan karena dipandang sebagai tempat peningkatan kesehatan dan perkembangan dari puskesmas. Sehingga kader perlu tahu tentang pentingnya resusitasi jantung paru yang mana ini merupakan salah satu kompetensi dalam melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Tujuan: untuk mengidentifikasi Pelaksanaan Tindakan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Pada Kader Kesehatan. Metode: Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain studi single holistic case study dengan menggunakan konten analisa. Hasil peneliti menemukan 4 tema yuang menggambarkan pelaksanaan tindakan BHD pada kader Kesehatan. yaitu: (1) Pengalaman kader Kesehatan dalam mengikuti pelatihan BHD. (2) Pengalaman kader Kesehatan dalam menangani pasien yang dicurigai henti jantung (3) Masalah penyebab henti jantung (4) Pengetehuan kader dalam tatalaksana Tindakan BHD. Kesimpulan: Diperlukan adanya peningkatan kompetensi kader Kesehatan yang bertugas sebagai perpanjangan tangan Puskesmas sebagai sasaran program kesehatan guna untuk meningkatkan Kesehatan dan juga sebagai pendukung dalam mempromosikan Kesehatan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan Pendidikan dan pelatihan terkait bantuan hidup dasar (BHD) yang berkelanjutan.