PENGALAMAN PERAWAT DALAM PENANGANAN SYOK HIPOVOLEMIK DI INSTALASI GAWAT DARURAT

Pendahuluan: 33,671 angka kematian di Indonesia akibat syok hipovolemik dengan trauma sedangkan 28% angka kematian syok hipovolemik dengan non trauma. Selain dari itu terjadi karena SDM dan pengalaman perawat dalam menangani tindakan syok hipovolemik. Hal ini perlu diketahui bagaimana pengalaman perawat dalam penanganan syok hipovolemik di IGD. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian case study atau study kasus tunggal dan memiliki kriteria inklusi perawat yang bekerja lebih dari 5 tahun, perawat instalasi gawat darurat, minimal pendidikan D3 dan memiliki pelatihan BTCLS. Hasil: Dari hasil penelitian ini yang didapatkan 7 Tema yaitu berupa pengetahuan perawat dalam penanganan syok hipovolemik di IGD, fasilitas pelayanan kesehatan, skill perawat IGD dalam penanganan syok hipovolemik, pemeriksaan fisik syok hipovolemik oleh perawat IGD, faktor-faktor penghambat dalam penanganan syok hipovolemik oleh perawat IGD, faktor-faktor penyebab gangguan syok hipovolemik di IGD, komplikasi syok hipovolemik di IGD. Kesimpulan: bahwa pengalaman perawat dalam penanganan syok hipovolemik harus memiliki skill dan pengetahuan yang baik. Karena dapat dipastikan jika skill dan pengetahuan perawat yang baik maka pasien tidak akan mengalami kematian akibat syok