ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY, A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN AKIBAT STROKE NON HEMORAGIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMANGGUNG

Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak. Penelitian menunjukkan kejadian stroke terus meningkat di berbagai negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit stroke adalah penyebab utama kematian NCD (Noncommunicable Disease) pada tahun 2012 dan bertanggung jawab atas 6,7 juta kematian NCD (Noncommunicable Disease). Setiap tahunnya. Adapun kasus stroke di wilayah kerja Puskesmas Cimanggung dalam tiga bulan terakhir yaitu bulan januari sebanyak 4 kasus, februari sebanyak 3 kasus, maret sebanyak 5 kasus pada tahun 2018. Angka kejadian yang meningkat setiap tahunnya disertai dengan komplikasi dan kompleksitas dari penyakit, merupakan alasan penulis untuk mengangkat masalah gangguan sistem persyarafan akibat stroke non hemoragik. Penyusunan Karya Tulis ini menggunakan metode studi kasus deskriptif melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cimanggung. Berdasarkan hasil dari proses keperawatan yang telah dilakukan, ditemukan diagnosa keperawatan gangguan perfusi jaringan serebral yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi dan hambatan mobilitas fisik yang ditandai dengan hemiparise kanan. Gangguan perfusi serebral dapat terjadi pada kasus stroke hemoragik maupun non hemoragik, sehingga perawat diharapkan dapat berfokus pada penatalaksanaan masalah perfusi serebral dan penatalaksanaan dalam pencegahan edema serebri yang dapat memperburuk kondisi klien.