PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA ANTAR SHIFT DI RUANG RAWAT INAP

Latar belakang: Timbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer ke perawat penanggung jawab dinas sore atau dinas malam secara tulisan dan lisan. Data menunjukkan bahwa 32% dari 889 kejadaian malpraktik terjadi akibat kesalahan komunikasi dalam serah terima pasien. Tujuan: Untuk mengetahui kegiatan pelaksanaan timbang terima di ruangan. Metode: Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus kualitatif dengan fokus studi kasus dalam single case study embedded dengan cara wawancara dan observasi. Responden studi kasus dalam penelitian ini adalah kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana. Hasil: Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21-22 Juni 2023 pada perawat yang terdiri dari kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana di ruang Flamboyan RSUD Kota Bandung didapatkan 94 kata kunci, 33 sub kategori dan 7 kategori. Adapun kategori yang terdiri dari kelengkapan alat timbang terima, persiapan timbang terima, pelaksanaan timbang terima, post timbang terima, kebijakan timbang terima, hambatan timbang terima dan dampak timbang terima. Kesimpulan: Pelaksanaan kegiatan timbang terima yang dilakukan di Ruang Flamboyan RSUD Kota Bandung sudah dilakukan sesuai dengan SPO rumah sakit dan terdapat hambatan yaitu adanya visit dokter, kondisi pasien, lingkungan dan kesiapan perawat. Saran: Perawat diharapkan lebih tepat waktu dan disiplin dalam pelaksanaan timbang terima serta fleksibilitas