Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Strategi Koping Pada Orang Tua Anak Retardasi Mental Di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung

Retardasi mental adalah keadaan taraf perkembangan kecerdasan di bawah normal sejak lahir atau masa anak-anak. Seorang anak yang lahir dengan cacat atau kekurangan lahir dan tumbuh hingga dewasa dalam keluarga adalah pengalaman paling stress pada keluarga yang akan mengakibatkan mengalami kecemasan.Kecemasan yang terjadi pada orang tua akan mempengaruhi bagaimana strategi koping yang digunakan oleh setiap orang berbeda-beda, termasuk orang tua yang memiliki anak dengan retardasi mental, biasanya koping yang mereka gunakan tergantung dari tingkat ansietas. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian sebanyak 42 orang. Tekhnik pengambilan sampelnya menggunakan total sampling. Kuisioner dalam penelitian ini menggunakan kuisioner Zung Anxiety Self-Assesment (ZSAS) untuk menilai tingkat kecemasan dan kuesioner cope inventory untuk menilai strategi koping yang digunakan responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan tingkat kecemasan dengan strategi koping pada orang tua anak retardasi mental di SPLB-C YPLB Cipaganti Bandung hasil perhitungan uji statistic diperoleh. Nilai p-value 0.01. kecemasan orang tua didapatkan berada pada kecemasan ringan 74%, dengan menggunkan strategi koping problem focused 64%. Disarankan bagi pihak sekolah adanya suatu program suatu kelompok khusus orang tua agar dapat saling berbagi perasaan yang dialami dari tiap individu orang tua.