HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BANDUNG

Masa remaja seringkali menjadi masa untuk bereksperimen dan ikut serta dalamsejumlah aktivitas termasuk perilaku yang beresiko menyimpang. Fenomenaperilaku menyimpang dapat membawa remaja untuk berurusan dengan hukum, diwilayah Jawa Barat terdapat 7.526 yang terlibat kenakalan remaja dan 172diantaranya diberikan pembinaan di LPKA. Pembinaan yang dilakukanmenyebabkan remaja jauh dari keluarga. Tujuan dari penelitian ini dilakukanuntuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan harga diri remaja diLPKA Kelas II Bandung. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatancross sectional dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 62 respondenmenggunakan teknik purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukan sebagianbesar responden (82,6%) dalam kategori mendapat dukungan dari keluarga dansebagian responden (75.8%) dalam kategori memiliki harga diri tinggi. Analisadata menggunakan spearman rank dengan p-value 0,033 < α (0,05) sehinggadapat disimpulkan terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan harga dirirema