HUBUNGAN EFIKASI DIRI PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN SESAK NAPAS TERHADAP KUALITAS HIDUP DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

Latar Belakang: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan kerusakanparu yang kronis, disebabkan oleh pajanan dari partikel iritan tertentu dalam jangkawaktu yang lama, kebiasaan merokok, serta dari klasifikasi kelainan yangberhubungan dengan penyakit pernapasan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh datakejadian PPOK di Indonesia dan hasil wawancara peneliti kepada 8 pasien PPOKyang menjalani rawat jalan di RS Muhammadiyah Bandung, masalah yangmenyebabkan mereka mencari pengobatan adalah sesak napas yang bersifat persistendan progresif. Pasien mengatakan dampak dari PPOK ini memengaruhi banyak aspek(seperti aspek fisik, mental, sosial, dan ekonomi). Tujuan: Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan efikasi diri pasien PPOK dengan sesak napas terhadapkualitas hidup. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, denganpendekatan waktu pengumpulan data cross sectional, sampel sebanyak 71 pasienyang diambil dengan cara Purposive Sampling dan dianalisis menggunakan analisisunivariat dan analisis bivariat. Instrumen yang digunakan adalah COPD Self-EfficacyScale dengan 30 pertanyaan dan WHOQOL-BREF dengan 25 pertanyaan. Hasil:Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai p-value setelah dilakukan uji spearmanrank (Rho) yaitu p-value, 0.031 (a 0.05) yang berarti terdapat hubungan efikasi diripasien PPOK dengan sesak napas terhadap kualitas hidup. Kesimpulan: Denganmengetahui efikasi diri dan kualitas hidup pasien PPOK diharapkan Rumah Sakitdapat lebih memahami dan memberikan edukasi kepada pasien PPOK terkait dengankepercayaan dirinya dalam mengatasi sesak napas sehingga kualitas hidup pasienakan lebih baik.