Analisis Budaya Keselamatan Pasien Pada Perawat Inap Di Rumkit TK II 03.05.01 Dustira Cimahi

Latar Belakang: Keselamatan pasien merupakan target yang harus dicapai oleh seluruh rumah sakit, karena akan mencerminkan pelayanan yang ada didalamnya. Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien merujuk pada 12 dimensi yang dikeluarkan oleh Agency for Health Research and Quality (AHRQ) sebuah organisasi dunia. Pengukuran budaya keselamatan pasien perlu dilakukan secara berkala setiap tahunnya, untuk mengevaluasi pelayanan yang diberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya keselamatan pasien di rumkit TK II 03.05.01 Dustira Cimahi,dengan mengukur 10 dari 12 dimensi. Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan subjek penelitian yaitu Perawat pelaksana di ruang rawat inap yang ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling, dan Slovin sebanyak 93 orang responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan Hospital Survey Exel Tool 1.8. Hasil: didapatnya hasil respon positif yang masih lemah pada dimensi penyusunan staf (43%).Kesimpulan: prosentase respon positif lemah dengan nilai paling kecil didapat pada dimensi Penyusunan Staf (43%), dan respon positif kuat dengan nilai paling besar yaitu 91% pada dimensi Kerjasama dalam unit. Saran: pihak rumah sakit perlu melakukan perekrutan staf sesuai dengan kebutuhan kuantitas dan kualitas yang adekuat. Meningkatkan upaya pada dimensi dengan kategori lemah dan sedang, serta mempertahankan dimensi yang sudah dalam kategori kuat.