HUBUNGAN KEPATUHAN DIET PROTEIN DENGAN GEJALA KLINIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT TK. II DUSTRIANA CIMAHI

Kepatuhan diet protein pasien PGK yang menjalani hemodialisa memegangperanan penting dalam mengurangi beban kerja ginjal dan mempertahankan beratbadan tubuh. Gejala yang muncul pada pasien PGK sebagai bentukketidakmampuan ginjal dalam mengolah sampah metabolisme. Salah satu usahauntuk mengurangi gejala tersebut dengan melakukan diet. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet protein dengan gejala klinispada pasien PGK yang menjafani ńemodiafisa di Rumah Sakit IK.If DustiraCimahi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif korelasional denganpendekatan cross sectional dengan jumlah responden 90 orang ditentukan denganteknik convenience sampling. Kepatuhan diet protein diukur dengan food recorddan gejala klinis diukur menggunakan Dialysis Symptom Index (DSI). Hasilpenelitian menunjukan 76,7% responden berada pada kategori tidak patuhterhadap diet protein dan 85,6% responden berada pada ketegori adanya gejalaklinis yang dirasakan. Hasil analisa dengan chi square terdapat hubungan yanglemah antara kepatuhan diet protein dengan gejala klinis dengan nilai p-value0.010(p<0.05) dengan nilai koefīsien korelasi (+0,284). Kesimpulan penelitian iniadalah dengan mengetahui adanya hubungan kepatuhan diet protein dan gejalaklinis, diharapkan Rumah Sakit dapat lebih memahami dan memberikan edukasikepada pasien PGK yang menjalani hemodialisa terkait kepatuhan diet proteinsehingga gejala klinis yang muncul pada pasien akan semakin membaik.