Scrining Cognitive Impairment Pada Lansia Di Jawa Barat

Latar belakang: Lansia merupakan masa dimana seseorang mengalami berbagai kemunduran. Akibat penambahan usia, sel saraf manusia tidak dapat diregenerasi oleh sel baru. Perubahan pada sistem saraf dapat mempengaruhi penurunan fungsi kognitif yang dapat berlanjut menjadi gangguan kognitif/cognitive imapairment. Gangguan kognitif adalah seseorang yang mengalami kesulitan mengingat, mempelajari hal - hal baru, berkonsentrasi atau membuat keputusan yang memengaruhi kehidupan sehari - hari. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Cognitive Impairment pada lansia di panti werdha di Provinsi Jawa Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan pendekatan cross sectional study. Dilakukan pada bulan Mei 2019 di Panti Werdha Karitas dan Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ciparay menggunakan Total Sampling. Kuesioner MoCA-INA digunakan untuk menilai fungsi kognitif responden. Hasil: Penelitian ini melibatkan 53 responden, dengan responden berjenis kelamin laki-laki (55.6%) dan perempuan (43,4%), dengan usia 60-69 tahun (38%). Tingkat pendidikan yang paling umum dimiliki responden adalah sekolah dasar (35,8%), sekolah menengah atas (22,6%) dan tidak memiliki pendidikan (18,9%). Sebagian besar responden memiliki penyakit penyerta (69,8%). Mayoritas responden mengalami gangguan kognitif (77,4%). Nilai mean domain bahasa (1,60), domain abstraksi (0,57) dan domain delayed recall (1,40). Kesimpulan: Pihak Panti perlu membuat program dalam upaya preventif yaitu dengan melaksanakan skrining fungsi kogntif pada lansia.