Disclosure Process Pada Orang Tua Dengan Anak HIV : Qualitive Study

Latar belakang: human immunodeficiency virus (HIV) merupakan virus golongan ribonucleic acid (RNA) yang secara spesifik menyerang sistem kekebalan tubuh/imunitas manusia menyebabkan acquired immuno deficiency syndrome (AIDS). Disclosure merupakan suatu proses yang panjang dan membutuh kan persiapan anak, orang tua, petugas kesehatan. Isu mengenai pembukaan status HIV pada anak mulai dianggap penting untuk dilakukan. dampak positif dengan membuka status HIV pada anak karena pembukaan status HIV tersebut membantu anak menghadapi coping Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Disclosure Process Pada Orang Tua Dengan Anak HIV. Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan narasi. Dilakukan pada Bulan Mei 2019 di lembaga swadaya masyarakat (LSM) Kota Bandung,dengan 6 partisipan yang ditentukan dengan teknik teknik pengambilan sampling snowball sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam.Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan 7 tema yaitu ketidaktahuan orang tua terhadap proses penularan HIV, orang tua memaparkan status HIV anak sejak awal terdiagnosa secara bertahap, respon penolakan anak terhadap pengobatan awalHIV, anak mengetahui status HIV nya setelah 3-4 tahun terdiagnosa, kekhawatiran orang tua untuk membuka status anak, orang tua membuka status HIV anak dengan alasan anak perlu mengetahui kondisi tubuh nya dan orang tua merasa tenang setelah membuka status anak. Kesimpulan: Disclosure pada anak sangat penting supaya anak dapat lebih memahami kondisi tubuhnya yang rentan terhadap penyakit lain sehingga anak menjadi peduli tentang apa yang baik untuk kesehatannya dan apa yang dapat membuat kesehatannya memburuk karena anak sudah dapat mengenal rasa sakit.