HUBUNGAN BULLYING DENGAN TINGKAT RISIKO BUNUH DIRI PADA REMAJA DI BANDUNG

Latar belakang: Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan seseorang atausekelompok orang secara dominan dan menyebabkan kerusakan atau tekananterhadap orang atau kelompok lain yang memiliki dampak panjang seperti depresidan terburuk adalah bunuh diri. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapapenelitian sebelumnya bahwa ada hubungan bullying terhadap bunuh diri,semakinbanyaknya kasus bullying dikalangan remaja Indonesia dan stigma mengganggapsepele pada bullying dan bunuh diri di Indonesia, serta sedikitnya informasi yangterlaporkan mengenai bullying dan bunuh diri di Indonesia. Tujuan: Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan antara bullying dan tingkat risiko bunuh diripada remaja. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasionaldengan pendekatan cross-sectional, sampel sebanyak 268 siswa remaja di Bandung,yang diambil dengan cara simple random sampling, dan dianalisis menggunakananalisis univariat, bivariat, dan multivariat. Instrumen yang digunakan adalahAdolescent Peer Relations Instrument (APRI) dengan 36 pertanyaan dan SuicideBehaviour Questionnaire Revised (SBQ-R) dengan 4 pertanyaan. Hasil: Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan(61.9%) dengan rata-rata usia 16.53, mayoritas beragama Islam (94.4%),danmayoritas bersuku Sunda (86.9%). Berdasarkan analisis bivariat menunjukkanbahwa adanya hubungan antara variabel bullying dengan risiko bunuh diri dengannilai p-value 0.000 (a = 0.01) dan nilai koefisien korelasi (r) 0.233. Kesimpulan:Dengan mengetahui adanya hubungan antara bullying terhadap tingkat risiko bunuhdiri diharapkan guru, tenaga medis/perawat dan pelayanan kesehatan lebihmemahami masalah ini dan dapat melakukan skrining, serta penanganan tepat untuksiswa yang terlibat bullying sehingga angka bunuh diri dapat berkurang.