Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) Terhadap Tingkat Fatigue Pada Pasien Hemodialisis Di Klinik Hemodialisa Kimia Farma Bandung

Latar belakang: Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dan membutuhkan pengobatan seperti transplantasi ginjal, hemodialisis. Hemodialisa merupakan terapi pengganti fungsi ginjal dalam hal membersihkan darah dan produk sisa dimana hemodialisa harus dilakukan sepanjang hidup hingga menerima transplantasi ginjal yang baru. Pada saat hemodialisis akan menimbulkan masalah fisik salah satunya adalah fatigue. fatigue adalah kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan Salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi fatigue, yaitu dengan latihan Range of motion atau Rom. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Pengaruh Latihan Range Of Motion (ROM) terhadap Tingkat Fatigue pada Pasien Hemodialisis. Metode:penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan quasi experiment dengan rancangan penelitian ini yaitu quasi experimental one grup pretest-posttest design. Dengan sample 50 orang. Pengumpulan data dengan kuesioner FSS dan analisa data dengan Uji Wilcoxon Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan latihan Range Of Motion 100% responden mengalam level fatigue tinggi sedangkan setelah dilakukan breathing exrcise 100,0% responden berada pada level fatigue normal. Nilai mean pre test tingkat fatigue 43,56 dan post test tingkat fatigue 19,74 dengan mean rank 17,50 dan Z -5,089 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penurunan level fatigue pada pasien hemodialisa-di Klinik Hemodialisa Kota Bandung. Kesimpulan: Range Of Motion berpengaruh terhadap penurunan tingkat fatigue pada pasien hemodialisa di klinik hemodialisa Kimia farma Bandung. Saran: untuk penelitian selanjutnya agar bias lebih menambah responden untuk sample dan lebih memperluas populasi penelitian.