HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BAHAYA ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI MA AL-MU,AWANNAH MAJALAYA KABUPATEN BANDUNG

Latar belakang: Meningkatnya jumlah perokok pada usia diatas 15 tahun sesuaidengan hasil penelitian RISKESDAS, 2018. Yaitu, terjadinya peningkatanprevalensi konsumsi tembakau sebesar 36,3% pada tahun 2013. Perilaku merokokini hal yang dipelajari dan ditularkan melalui aktivitas teman sebaya di dorong olehnilai dalam diri remaja. Seseorang dengan tingkat pengetahuan yang kurang akancenderung melakukan perilaku merokok, dalam hal ini seseorang dengan tingkatpengetahuan yang baik akan cenderung bersikap positif. Yaitu, tidak berperilakumerokok, atau bahkan bersikap negatif yaitu tetap merokok walaupun mengetahuitentang bahaya rokok. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah unuk mengetahuihubungan pengetahuan dan sikap tentang bahaya rokok dengan perilaku merokokpada remaja. Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi,dengan jumlah sampel 60 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesionertertutup.Analisa data yang digunakan analisa univariat yaitu distrbusi frekuensi dananalisa bivariat menggunakan Spearman Rank Correlations.Hasil:Hasil penelitianini menunjukan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan 55 % mengerti, dengan95 % responden memiliki sikap postif, dan tidak ada hubungan antara pengetahuantentang bahaya rokok dengan perilaku merokok pada remaja, hal ini dilihat darihasil uji statistik diperoleh hasil koefisien kolerasi - 0,116 yang artinya tidakberkolerasi. Sedangkan, untuk sig-2tailed diperoleh 0,378 yang artinya hubungantidak terdapat hubungan yang bermakna. Pada uji statistik sikap untuk nilai sig-2tailed diperoleh nilai 0,03 yang artinya berkolerasi dan untuk hasil kolerasikoefisien dengan nilai - 0, 276 yang artinya kekuatan hubungan sangat lemah.Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilakumerokok, dan terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku merokok.