Pengaruh Mirror Therapy Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke

Latar Belakang: Stroke merupakan kelainan fungsional pada otak akibat terhambatnya aliran darah ke otak. Kondisi yang terjadi pada pasien stroke yaitu adanya gangguan sensorik dan motorik yang mengakibatkan gangguan keseimbangan tubuh termasuk kelemahan pada kekuatan otot. Kekuatan ototadalah tenaga yang dikeluarkan otot untuk berkontraksi saat menahan beban maksimal. Rehabilitasi yang dapat diberikan pada pasien stroke ini yaitu memberikan mirror therapy. Mirror therapy merupakan salah satu terapi komplementer sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot pasien stroke. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbedaan kekuatan otot pada pasien stroke sebelum dan sesudah diberikan Mirror Therapy pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Metode: Penelitian ini merupakan penelitan kuantitatif menggunakan desain Quasy-Experiment dengan rancangan penelitian Two Group Pre-Posttes, dilakukan pada bulan juni, dengan jumlah sampel sebesar 22 kelompok intervensi dan 22 kelompok kontrol. Hasil: Pada uji Paired T-Test didapatkan nilai p-Value pre-post Hand dynamo meter kelompok intervensi 0.000 dan pre-post hand dynamo meter kelompok kontrol 0.074, Pada uji Wilcoxon didapatkan nilai p-Value pre-post MMT pada kelompok intervensi 0.000 dan pre-post MMT pada kelompok kontrol terdapat 0.157, menunjukan terdapat perbedaan signifikan antara skor kekuatan otot sebelum dan sesudah diberikan intervensi mirror therapy pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol serta dengan menggunakan uji ANCOVA didapatkan pengaruh skor kekuatan otot sesudah diberikan intervensi mirror therapy dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan intervensi mirror therapy dengan nilai p-Value 0.000.Kesimpulan:Dapat disimpulkan bahwa mirror therapy efektif dilakukan sehari-hari sehingga memiliki pengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien stroke.