FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI

Latar Belakang Remaja dikatakan sebagai individu baik laki-laki maupunperempuan yang memiliki rata-rata usia dari 10-19 tahun berdasarkan WorldHealth Organization (WHO, 2018). Berdasarkan data BKKBN (2017) diIndonesia menunjukkan sebanyak 96,7 %remaja sudah terpapar pornografisedangkan di Jawa Barat sendiri 2,4 % remaja sudah melakukan seks pranikah.Kesehatan reproduksi diartikan sebagai kondisi dimana fisik, mental, dan sosialsecara utuh yang terbebas dari kelainan atau komplikasi penyakit yangberhubungan dengan sistem reproduksi. Tujuan penelitian ini untukmengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan remajaterhadap kesehatan reproduksi. Metode penelitian yang digunakan dalampenelitian ini yaitu penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan studi cross-sectional. Dengan responden penelitian sebanyak 160 remaja yang bersekolahdi SMK Kartini Bhakti Mandiri. Pengambilan data diambil secara conveniencesampling menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui g-form. Hasilpenelitian didapatkan bahwa variable usia p-value = 0,421, jenis kelamin p-value = 0,026, status ekonomi p-value = 0,002, media informasi p-value =0,915,pendidikan kesehatan di sekolah p-value = 0,05, peran orang tua p-value=0,579, lingkungan p-value= 0,28, dan teman sebaya p-value= 0,022(signifikan ≤ 0,05). Kesimpulan faktor yang mempengaruhi tingkatpengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah jenis kelamin, statusekonomi, pendidikan kesehatan di sekolah, dan teman sebaya. Sedangkan yangtidak berpengaruh adalah usia, media informasi, peran orang tua,danlingkungan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukanuntuk remaja untuk lebih mengetahui mengenai kesehatan reproduksi.