Gambaran Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Cilawu Garut

Latar Belakang: Pandemi Covid 19 secara tidak langsung meningkatkan terjadinya peningkatan kasus gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak termasuk stunting akibat adanya gangguan gizi, kesehatan mental serta turunnya cakupan imunisasi dasar dan keterlambatan deteksi perkembangan anak. Berbagai upaya pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19 berdampak pada perekonomian masyarakat dan pengayaan makanan bergizi. Kondisi inilah yang mempengaruhi faktor-faktor karakteristik balita dan orang tua yang dapat menyebabkan terjadinya stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada masa pandemic covid-19 di wilayah kerja puskesmas cilawu garut. Metode:Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuntitatif dengan populasi balita yang mengalami stunting dan jumlah sampel 31 responden. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Balita jenis kelamin perempuan lebih banyak terkena stunting 18 (58.1 %), Riwayat pemberian ASI lbih banyak tidak ASI ekslusif 19 (61.3%), Riwayat BBLR sejumlah 23 (74.3%), pola pemberian makan kurang baik lebih banyak 16 (51.6%). Orang tua yang berpendidikan SD lebih banyak 13(41.9%), yang bekerja 20 (64.5%), tinggi badan pendek 16 (51.6%), status ekonomi pendapatan UMR kota garut 21 (67.7%). Kesimpulan: Pada kesimpulan ini Riwayat BBLR bayi yang lahir dengan BBLR lebih banyak 23 (74.3%). Saran: Ekonomi mandiri melalui pemantauan tumbuh dan kembang secara berkala dari puskesmas, optimalisai peran kader.