Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Resilience Pada Dengan HIV/AIDS

Latar belakang : Masa remaja merupakan tahap yang didasarkan pada pertumbuhan fisik dan psikis. Remaja yang mengetahui dirinya positif HIV/AIDS akan merasakan tekanan dalam hidupnya karena penyakitnya. HIV dan kesehatan mental sering digambarkan sebagai hubungan dua arah. Artinya,efek positif HIV/AIDS atau paparan keluarga terhadap HIV/AIDS dapat meningkatkan risiko penyakit mental seperti depresi dan kecemasan. Resilience mempunyai beberapa faktor yang berhubungan yaitu faktor religious, sosial support, nilai budaya dan stigma. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dengan resilience pada remaja HIV/AIDS Metode: penelitian menggunakan desain penelitian potong lintang (cross-sectional study). Cross-section adalah studi yang mengkaji korelasi antara faktor risiko dan dampak melalui pendekatan,observasi, atau pengumpulan data. Pengambilan sempel secara convenience sampling pada sejumlah 176 remaja HIV/AIDS. Analisa data menggunakan person corelation, independen t tes serta one-way anova, dan menggunakan linear regresi. Hasil : hasil penelitian Faktor-faktor yang berhubungan dengan resilience terhadap remaja HIV/AIDS menggunakan regresilinier menunjukkan bahwa religious, sosial support dan stigma (0.021 (SE=0.013,p-value=0.001), menjelaskan 28,2% (Adjusted R2 0.336) signifikan secara statistik nilai p<0.05, faktor yang paling berhubungan adalah religious di karenakan membentuk perilaku pribadi seseorang seperti kejujuran, empati, toleran, kasih sayang dan semangat. Kesimpulan: perawat harus memberikan coping religius dan menjelaskan kepada masyarakat terkait HIV/AIDS.