GAMBARAN WORKPLACE VIOLANCE DI RUMAH SAKIT KEBONJATI BANDUNG

Latar Belakang : Perawat merupakan tenaga kesehatan terbanyak di industrikesehatan yang selalu berinteraksi dengan pasien selama 24 jam,menjadikanperawat lebih beresiko mengalami kekerasan di tempat kerja dibandingkan tengakesehatan yang lain. Study tentang workplace violence menunjukkan terjadipeningkatan insiden kekerasan fisik dan kekerasan psikologis terutama di bidangkesehatan. Tujuan : Untuk mengetahui gambaran workplace violence pada perawatdi rumah sakit kebonjati bandung. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif, teknik pengambilan sampelmengguanakan teknik random sampling , jumlah sampel yang digunakan adalah 50sampel. Alat ukur yang digunakan adalah workplace violence in the health sectorcountry case study questionnaires (WPVHS), data dikumpulkan dan di analisamenggunakan analisis distribusi frekuensi. Hasil : Menunjukkan tidak terdapatperawat mengalami insiden kekerasan fisik dalam 12 bulan terakhir, sedangkankekerasan psikologis 43 insiden, diantaranya kekerasan verbal merupakan insidenkekerasan di tempat kerja terbanyak dengan 25 insiden. Ruang IGD merupakanruangan dengan tingkat insiden kekerasan verbal terbanyak dengan 5 (100%)insiden, selanjutnya insiden bullying 11 insiden, pelecehan seksual 4 insiden danpelecehan rasial 3 insiden, keluarga pasien merupakan pelaku utama paling banyakdilaporkan pada semua jenis kekerasan di tempat kerja. Kesimpulan : Perawat diruang IGD memiliki resiko paling tinggi mengalami insiden kekerasan verbal,sedangkan insiden bullying, pelecehan seksual dan pelecehan rasial lebih banyakterjadi di ruang rawat inap. Program workplace violence perlu disosialisasikan,sehingga staf dapat mengetahui prosedur penanganan workplace violence.