Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pencegahan HIV Pada Remaja Di Jawa Barat Indonesia

Latar belakang: Salah satu masalah yang sering terjadi pada remaja terkait dengan kesehatan organ reproduksi adalah perilaku seks bebas dan infeksi seksual. Remaja merupakan kelompok usia yang berisiko tinggi tertular HIV. Hal ini disebabkan karena pada usia ini sedang mencari jati diri dengan mencoba hal-hal baru, pada usia remaja perilaku-perilaku berbahaya yang berlebihan sering dilakukan seperti berhubungan seksual yang tidak aman sehingga dapat menyebabkan penularan HIV. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor berhubungan dengan perilaku pencegahan HIV pada siswa SMP. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian secara kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional study. Pengambilan sampel secara convenience sampling pada sejumlah 350 siswa SMP kelas VII-IX. Pengambilan data perilaku pencegahan HIV menggunakan kuesioner Sexual Behavioural Abstinence, and Avoidance of High-risk situation Questionnaire (SBAHAQ). Variabel independen pengetahuan, sikap, nilai-nilai budaya, media massa, peran guru, peran orangtua, dan peran teman sebaya. Analisa data menggunakan pearson corelation, independen t test serta one-way anova, dan menggunakan linear regresi Hasil: Hasil penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan HIV pada siswa SMP menggunakan regresi linier menunjukkan bahwa pengetahuan, nilai-nilai budaya, peran guru,peran orangtua, dan peran teman sebaya menjelaskan 66,7% (R2 0.667) artinya memiliki kontribusi sebanyak 66,7% terhadap perilaku pencegahan HIV dan signifikan secara statistik nilaj p value < 0.05. Kesimpulan: Puskesmas perlu bekerjasama dengan pihak sekolah untuk membuat program yang berkaitan dengan upaya preventif dalam perilaku pencegahan HIV pada remaja.