EFEKTIVITAS FAMILY BASED INTERVENTION TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIV PADA REMAJA

Latar Belakang :Remaja rentan terhadap penularan HIV. Pada tahun 2020,Remajaterinfeksi HIV setiap tahunnya dengan usia sebagian besar berada pada rentangantara 15-19 tahun hidup dengan HIV di seluruh dunia. Penularan HIV pada remajaumumnya melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik narkoba. Jawa Baratmerupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan jumlah remaja terinfeksi HIV tertinggi.Remaja cenderung mengambil risiko dan seringkali kurang pengetahuan tentang HIV,sehingga lebih rentan terinfeksi. Penelitian telah menunjukkan bahwa pendidikankesehatan, obat-obatan, dan perubahan perilaku efektif dalam mencegah penularan HIVpada remaja. Keluarga juga memiliki peran penting dalam pencegahan HIV pada remajamelalui memberikan informasi yang akurat, pengawasan perilaku, dan dukungan. Olehkarena itu, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Family based interventionterhadap perilaku pencegahan HIV pada remaja. Metode : Penelitian ini menggunakanmetode kuantitatif Desain penelitian quasy eksperimental. Dengan jumlah responden 84orang dibagi menjadi kelompok intervensi (n 42) dan kelompok control (n 42). Intervensiberupa efektivitas Family based intervention kepada responden diberikan 2 sesimenggunakan modul mengenai perilaku pencegahan HIV dan family based . Hasil:Intervensi berbasis keluarga efektif dalam meningkatkan perilaku pencegahan HIV padaremaja. Sebelum intervensi, perilaku pencegahan HIV pada remaja beragam. Setelahintervensi, kelompok yang menerima intervensi berbasis keluarga mengalami peningkatansignifikan dalam perilaku pencegahan HIV. Hasil Analisa statistika dengan menggunakanpaired sampel T-test dan ANCOVA intervensi (kelompok intervensi) tidak terdapatperbedaan yang signifikan dibandingkan dengan (kelompok kontrol) dengan MeanSquare= 18.676, F=2.003, Sig=0.078 (p>α 0,05)., artinya tidak terdapat efektifitas danperbedaan yang signifikan antara skor Family based intervention sebelum dan sesudahdiberikan perilaku pencegahan HIV pada kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulan :Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya peran keluarga dalam upaya pencegahan HIVpada remaja. Saran meningkatkan pencegahan HIV pada remaja, diperlukan programFamily based intervention yang terstruktur, dan meningkatkan aksesibilitas informasi sertalayanan terkait HIV penelitian dan evaluasi yang berkelanjutan penting untuk memantauefektivitas program.