PENERIMAAN ORANG TUA TERHADAP VAKSIN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK

Latar Belakang: Mencegah terjadinya infeksi dengue salah satunya denganvaksinasi. Vaksin CYT-TDV merupakan vaksin dengue pertama yang diterimaoleh WHO dan telah didistribusikan ke berbagai negara, salah satunya Indonesia.Namun,penilaian terhadap penerimaan masyarakat terhadap vaksin dengue masihsangat kurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanpenerimaan orang tua terhadap vaksin demam berdarah dengue pada anak.Metode:Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengandata primer yang didapatkan dari pengisian kuesioner oleh responden. Populasidalam penelitian ini merupakan seluruh orang tua siswa di SMP Kota Bandung.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convienence sampling method,sample penelitian dipilih sesuai dengan kriteria inklusi yaitu: 1) orang tua yangmemiliki anak di usia 13-15 tahun 2) orang tua dan anak yang sehat secara fisikdan mental, dan kriteria eksklusi yaitu: 1) orang tua yang mempunyai anakpenyakit jiwa dan keganasan 2) orang tua yang mempunyai anak menderitapenyakit imun dan ekskulsi, didapatkan sample 121 responden. Hasil: Usiaterbanyak didapatkan pada rentang usia 40-50 tahun yaitu 69 responden (57%).Tingkat pendidikan terakhir orang tua tertinggi pada tingkat SMP 58 responden(47.9%). Riwayat pemberian vaksin pada anak nilai tertinggi pada pemberianvaksin lengkap 92 responden (76.0%). Tidak pernah memiliki riwayat sakit padaanak tertinggi yaitu 103 responden (85.1%). Pada pernyataan penerimaan vaksindengue nilai rata-rata tertinggi mengenai kesempatan fisik didapatkan nilai rata-rata yaitu 5.91. Hasil uji anova dan uji t-test, didapatkan terdapat hubungan yangbermakna antara jenis kelamin orang tua, tingkat pendidikan terakhir orang tua,riwayat sakit nilai dan riwayat vaksin dengan penerimaan orangtua terhadapvaksin dengue. Nilai p didaptkan sebesar 0,00 (p<0,05). Kesimpulan:Penerimaan orang tua terhadap vaksin dengue dapat dideskripsi terdiri darikapabilitas, kesempatan dan motivasi.