PENGARUH EDUKASI DENGAN PENDEKATAN SELF MANAGEMENT TERHADAP SELF EFFICACY PASIEN TUBERCULOSIS

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronik dan menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru. Penyakit yang disebabkan oleh TB menempatkan beban yang luar biasa bagi penderita. Banyak faktor resiko yang mampu memicu timbulnya kejadian tuberkulosis, diantaranya pengetahuan. Maka dengan itu pemberian edukasi dengan dilakukan untuk berfokus dalam meningkatkan pengetahuan dan membantu pasien mengembangkan self efficacy untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan: Mengetahui pengaruh edukasi dengan pendekatan self management terhadap self efficacy pasien tuberculosis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan rancangan penelitian two group pretest-posttest with control group design. Jumlah responden minimal 38 orang. kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien usia dewasa dengan menderita Tuberculosis yang dibuktikan diagnosa dari dokter serta mampu membaca. Instrument yang digunakan adalah General Self Efficacy Scale (GSES). Hasil: Gambaran karakteristik demografi usia dewasa, perempuan, pendidikan SMA yang memiliki frekuensi terbanyak, sedangkan gambaran self efficacy pada kedua kelompok didapatkan rata-rata (18.30) mendapatkan peningkatan menjadi (27.25). Pada uji Paired sample T-test, menunjukkan nilai p-value yang signifikan pada kelompok eksperimen yaitu (0.001) sedangkan pada kelompok kontrol (0.154). Pada uji Independent sample T- test menujukan nilai p-value signifikan yaitu (0.001). Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa edukasi dengan pendekatan self management memberikan pengaruh terhadap peningkatan self efficacy pada pasien Tuberculosis (TB). Saran: Metode edukasi dengan pendekatan self management pada pasien TB dapat diterapkan di klinik maupun di masyarakat.