PENGARUH PSIKOEDUKASI BERBASIS MOTIVATIONAL INTERVIEWING TERHADAP PERILAKU BERESIKO TINGGI HIV PADA LELAKI SUKA SAMA LELAI (LSL) DI KOTA BANDUNG

Latar Belakang: Laki-laki suk suka beresiko tinggi penularan HIV yang menjadi faktor utama mempengaruhi tingginya angka infeksi HIV pada LSL, LSL atau gay adalah laki-laki yang dirinya sebagai biseksual atau bomoseksual, saat ini diperkirakan terdapat 6,7 juta laki-laki yang memiliki risiko tinggi di Indonesia yang akan mempengaruhi semakin meningkatnya kastis HIV. Sekitar 21% laki-laki gay ditemukan secara mendunia (terdapat pada masyarakat umum) (Uuskula et al., 2017). Berdasarkan data UNAIDS 2020, di dunia terdapat 37,7 juta LSL yang terdiagnosa HIV. Laporan perkembangan HIV di Indonesia 2021, sejumlah kasus HIV sampai dengan maret 2021 sebanyak 427,201 kasus, setiap tahun, LSL yang terdiagnosa HIV mengelami peningkatan (Nurvima et al., 2022). Data kasus di Jawa Barat ada sekitar 4000 kaum LSL tersebar di kota bandung. Hasil pemetaan yang telah dilakukan pada tahun 2011, kelompok beresiko HIV/AIDS di kota bandung sebanyak 9.823 orang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rancangana penelitian Quasi Experiment Studi Two Group Pre Test Post Test. Dalam penelitian ini terdapat kelompok perbandingan control dan intervensi dengan jumlah masing masing 54 responden LSL. Hasil: LSL sebelum dan sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi mengalami peningkatan yang siginifkan yaitu sebesar 33,87 (SD-2,692) dengan nilai t = -53,454 dan p-value = 0,000. Sedangkan pada kelompok control terdapan kenaikan namun tidak signifikan dengan hasil 28,74 (SD-2,796) menjadi 34,91 (SD-2,301) dengan nilai t= -5,156 dan p-value 0,000. Kesimpulan: Perbedaan perilaku pencegahan HIV sebelum dan sesudah diberikan intervensi terlihat pada kelompok intervensi maupun control namun pada kelompok intervensi memiliki kenikan nilai dengan cukup signifikan maka dari itu penerapan intervensi motivational interviewing cukup berpengaruh pada kelompok intervensi.