PENGARUH POSISI PRONE DENGAN MODIFIKASI NESTING PADA BAYI PREMATUR TERHADAP STATUS HEMODINAMIK DI RUANG NEONATOLOGI ANTURIUM RSUP Dr HASAN SADIKIN BANDUNG

Latar belakang Komplikan kelainan prematur merupakan penyat kemanan neonatal hamper diseluruh dunia termasuk indonesia 72% kematia terjadi pada usia. 0-28 hari diantaranya dihubkan Respiratory Poss prone menjadi salah satu suhan non farmakologi dan memberikan asuhan keperawatan developmental care untuk yang kok meningkatkan status hemodinamik. Tujuan melitian intertujuan untuk mengidentifikasi pengarah posisi prome dengan modifikan nesting tealig hemodinamik (frekuensi denyut jantungfrekuensi nap premature Metode Penelitian kuantan dengan desain guan experiment pre dan post-test one group Penelitian ini dilakukan pada dengan total sampel sebanyak 30 bayi Inklus kriteria adalah anget 31-06 minggu, berat badan >1500 gram dan 2500 gram, detress sapas ringan sedang, terpasang NCPAP atau nasal canule Jindakan prane dengan modikas nesting diberikan selama 1 hingga 2 jam pretest dan post-test dukar frekans nafas, frekuensi denyut jantung dan sanıra dengan menggunakan bed side monitor merk Nihon Kohden dan ditulis dalam lembar van Famil Terdapat perbedaan status hemodinamik sebelum dan setelah interven prone pada domain frekuensi denyut jantung sebelum ins158.30-15.65 menjadi 141.20-11.45, frekuensi napas 57.107.24 menjadi 47.77:909, satur oksigen 93 64.56 menjadi 96 10:3.67. Pada Uji Plaired Sample T-test, tentat perbedaan yang signifikan status hemodinamik pada domain frekuensi denyut jantung, frekuensi nafas dan saturas dengan p005) Kesimpulan Tendapat pengaruh signifikan posisi prone terhadap status hemodinamik. Seras posin prone dapat diterapkan untuk menstabilkan frekuens jammung, frekuens pernapasan serta meningkatkan saturasi oksigen pada hays prematur yang