PERAN KELUARGA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) LANJUT USIA DENGAN STROKE

Latar Belakang: Beberapa hal yang dirasakan anggota keluarga dalam memenuhi ADL pasien disebabkan defisit fungsional yang membebani keluarga. Keluarga merasa kewalahan, frustasi, tak berdaya dan tidak mampu mengelola pekerjaan, rumah tangga dan tanggung jawab selama merawat Masalah psikologis yang dialami keluarga karena koping keluarga disfungsional yang dapat menimbulkan stress yang berdampak pada kesehatan fisik. Demikian pula, keluarga terbebani masalah keuangan yang besar karena harus mengeluarkan biaya langsung untuk pengobatan penderita stroke, biaya perawatan, kunjungan ke dokter atau rumah sakit, dan kehilangan produktivitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran keluarga dalam memenuhi activity daily living (ADL) pada pasien lansia dengan stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain multiple case study. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Subjek pada penelitian ini adalah keluarga dalam memenuhi activity daily living (ADL) pada pasien lansia dengan stroke. Hasil: Penelitian ini menghasilkan 3 tema, yaitu 1) Kesedihan yang dirasakan oleh keluarga, 2) aktifitas sehari hari yang biasa dilakukan pasien lansia dengan stroke dirumah, 3) berjuang atau menyerah. Kesimpulan: Keluarga membantu dalam menjalankan program rehabilitasi di rumah, termasuk melakukan latihan fisik seperti berjalan-jalan ringan, latihan kekuatan, dan latihan keseimbangan. Mereka juga membantu dalam aktivitas sehari-hari seperti berpakaian, mandi, dan makan.