Nursiah, Lelah (2018) GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGANSINDROM NEFROTIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DI RUANG KENANGA 2 RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG. Diploma thesis, STIKep PPNI Jawa Barat.
![[thumbnail of 043-315-15-0-020-Lelah Nursiah.pdf]](https://repository.stikep-ppnijabar.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
043-315-15-0-020-Lelah Nursiah.pdf
Download (635kB)
Abstract
Sindrom nefrotik merupakan kumpulan suatu gejala gangguan klinis, meliputi proteinuria masif >3,5 gr/hr, hipoalbuminemia, edema, hiperlipidemia Manifestasi dari ke empat kondisi tersebut yang sangat merusak membran kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan permeabilitas glomerulus (Muttaqin, 2012). Sindrom nefrotik merupakan suatu jenis gangguan pada organ ginjal yang menyebabkan tubuh Anda mengeluarkan terlalu banyak protein ke dalam urine. Sindrom nefrotik bukanlah penyakit. Ini merupakan pertanda bahwa organ ginjal tidak bekerja dengan normal. Gangguan ini terjadi bila pembuluh darah kecil dalam ginjal mengalami kerusakan sehingga mereka tidak dapat melakukan fungsi mereka dengan baik, seperti menyaring limbah dan kelebihan air dari dalam darah. Sindrom nefrotik terjadi tiba-tiba, terutama pada anak-anak. Biasanya berupa oliguria dengan urin berwarna gelap, atau urin yang kental akibat proteinuria berat. Pada dewasa terlihat adalah edema pada kaki dan genitalia. Semua orang dapat mengalaminya, namun hal ini lebih sering dialami oleh anak- anak yang berusia antara 18 bulan hingga 8 tahun. [(Mayo Clinic dan WebMD. (4/9/2013)]. Angka penderita nefrotik sindrom pada tahun 2017 di Rs Dr Hasan Sadikin Bandung di Ruang kenanga 2 tercatat sebanyak 280 ribu orang dan itu tercatat sebagai peringkat ke 3 antara penyakit pernapasan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Program Studi > Diploma Keperawatan |
Depositing User: | perpus.1 admin ppni |
Date Deposited: | 13 Sep 2024 02:48 |
Last Modified: | 13 Sep 2024 02:48 |
URI: | https://repository.stikep-ppnijabar.ac.id/id/eprint/779 |