GAMBARAN PENATALAKSANAAN TERAPI MENDENGARKAN DAN DZIKIR ASMAUL HUSNA TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI RUANG KANA RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Laparatomi merupakan suatu tindakan pembedahan perut melalui bagian kulit, pascia, otot, dan peritoneum Dalam setiap pembedahan akan mengakibatkan terjadinya luka pasca operasi yang memberikan efek nyeri pada pasien. Nyeri merupakan hal yang paling sering dikeluhkan oleh pasien, perawat bertanggungjawab untuk melakukan manajemen nyeri. Manajemen nyeri adalah suatu tindakan untuk mengurangi nyeri yaitu dengan cara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu tindakan non farmakologi yaitu dengan distraksi auditori. Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan proses pemberian terapi mendengarkan dan dzikir Asmaul Husna untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi diruang kana RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap tindakan pemberian terapi. Hasil dari studi kasus ini diketahui bahwa sebelum dilakukan tindakan terapi mendengarkan dan dzikir Asmaul Husna nyeri pasien berada pada skala nyeri 6, setelah diberikan terapi mendengarkan dan dzikir Asmaul Husna nyeri pasien berada pada skala nyeri 5. Sehingga dapat disimpulkan terapi yang diberikan berpengaruh terhadap intensitas nyeri pasien post operasi laparatomi. Terapi ini diharapkan dapat diterapkan sebagai terapi non farmakologi untuk mengurangin intensitas nyeri pasien post operasi laparatomi di ruangan.