PENATALAKSANAAN TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA PASIEN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Latar Belakang: Masalah resiko perilaku kekerasan harus ditentukan dengan data. mayoritas pasien yang di bawa ke Rumah Sakit Jiwa mempunyai riwayat perilaku kekerasan dan keluarga pasien sudah tidak mampu merawat di rumah atau masyarakat komplen dengan keadaan pasien yang meresahkan. Biasa nya tindakan di rumah sakit dilakukan strandar dengan sp 1 seperti identifikasi penyebab, tanda gejala akibat resiko perilaku kekerasan dan terapi, salah satunya terapi Rileksasi Otot Progresif. Tujuan untuk mengetahui gambaran terapi relaksasi otot progresif pada pasien resiko perilaku kekerasan Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, subyek penelitian ini dilakkan pada CI (expert sebagai participant) dengan pendidikan minimal S1 atau Ners. Prosedur pengumplan data yang digunakan adalah wawancara. Hasil: Terapi relaksasi otot progresif belum pernah di lakukan dirumah sakit jiwa tetapi rumah sakit jiwa memodifikasi gerakan- gerakannya seperti senam, terapi ini cukup efektif untuk mengontrol marah dengan kriteria pasien sudah kooperatif, pasien, tenang dan lingkungan yang nyaman. Kesimpulan dan saran: pelaksanaan terapi dapat dilakukan dilapangan dengan faktor pendukung seperti lingkungan yang tenang serta situasi yang nyaman dan pasien dengan kriteria kooperatif agar tidak terjadi pengulangan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan menjadi salah satu pilihan terapi yang bisa dilakukan pada pasien resiko perilaku kekerasan.