PENGALAMAN REMAJA TERHADAP FENOMENA CYBERBULLYING (FLAMING): CASE STUDY

Latar Belakang: Flaming merupakan salah satu bentuk dari cyberbullying dengan cara mengirimkan pesan dengan kata-kata kasar, menghina, memaki, dan merendahkan. Flaming memiliki dampak bagi korban menjadi tidak percaya diri, pemilih dalam berteman, mengurangi intensitas bermain sosial media dan kurang berkonsenterasi dalam belajar. Tujuan: Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman remaja terhadap perilaku cyberbullying (flaming). Metode: Metode penelitian ini menggunakan kualititatif dengan desain studi multiple case study. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan teknik wawancara. Subjek pada penelitian ini adalah empat remaja dengan usia berkisar 14-16 tahun, responden merupakan siswa SMP di daerah Arjasari dan pernah menjadi korban flaming. Hasil: Berdasarkan hasil wawancara dengan empat responden didapatkan 13 coding, 7 kategori, dan 4 tema yaitu jenis flaming. dampak flaming, support system, dan koping strategi. Kesimpulan: Hasil penelitian jenis flaming paling banyak dirasakan responden adalah menerima pesan dengan kata kasar. menghina dan merendahkan pada media whatsapp, facebook dan room chat game online. Dampak yang paling banyak dirasakan oleh responden adalah menjadi tidak percaya diri, pilih-pilih dalam bersosialisasi, pilih-pilih dalam mengunduh sesuatu ke sosial media dan tidak berkonsenterasi dalam belajar. Sebagian responden tidak melaporkan dan bercerita mengenai perilaku flaming yang diterimanya, karena mereka beranggapan dapat menyelesaikannya sendiri dan hanya akan menambah masalah. Akan tetapi, satu dari empat responden pernah melapor dan bercerita namun tidak mendapatkan respon yang baik. Saran: Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti terkait cara mengatasi dampak dari flaming dan peneliti berikutnya dampak mengambil data dengan Teknik observasi.