PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN STROKE FASE AKUT

Latar Belakang: Pada tatalaksana penangan fisioterapi pada pasien stroke akut disarankan untuk dilakukan mobilisasi dini pasien yang terkena stroke dengan tingkat keparahan yang tidak berat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Pada umumnya beberapa fisioterapis menerapkan mobilisasi setelah 24-48 jam setelah terjadinya stroke. Selain itu, Mobilisasi penderita stroke di rumah sakit tidak hanya dilakukan oleh fisioterapis tetapi juga perawat berperan penting karena program early mobilization saat ini dikembangkan oleh perawat Tujuan: Untuk mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan mobilisasi dini pada pasien stroke dan faktor pendukung dan penghambat pemberian mobilisasi dini. Metode: Fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah Multiple Case Study-Embeded. Subjek studi kasus dalam penelitian ini adalah perawat dan pasien di ruangan rawat inap. Studi kasus ini melibatkan 2 partisipan pasien dan 2 partisipan perawat. Hasil: Tema yang ditemukan pada studi kasus ini yaitu manfaat mobilisasi dini, hambatan mobilisasi dini, pelaksanaan mobilisasi dini dan kebutuhan sumber daya dalam pelaksanaan mobilisasi dini. Pelaksanaan mobilisasi dini yang sering dilakukan di pelayanan yaitu miring kanan miring kiri dan latihan rentang gerak. Selain itu, studi kasusini juga menunjukkan dukungan dari berbagai pihak diantaranya perawat, fisioterapi, dokter dan keluarga Kesimpulan: Pada pemenuhan kebutuhan mobilisasi dini pada pasien stroke fase akut memiliki banyak manfaat dalam peningkatan sirkulasi, mencegah komplikasi dan imobilitas yang dapat memperburuk kondisi pasien.