Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Nyeri Dan Kualitas Hidup Pasien Post Operasi Di Iri PV. Parahyangan RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung

Latar belakang: Operasi merupakan salah satu tindakan medis dengan tujuan mendiagnosis atau mengobati penyakit, kecacatan atau cedera serta untuk mengatasi kondisi yang tidak dapat disembuhkan dengan tindakan atau pengobatan sederhana, dimana efek dari tindakan ini akan menyebabkan nyeri, bila nyeri tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan nyeri kronis dan efek yang ditimbulkan lebih besar, diantaranya mempengaruhi kualitas hidup pasien. Salah satu upaya menurunkan tingkat nyeri dan meningkatkan kualitas hidup yaitu terapi nonfarmakologis dengan SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technnique). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SEFT terhadap intensitas nyeri dan kualitas hidup pasien post operasi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pretest dan posttest dengan two group, dengan pengambilan sample convenience sampling, terdiri dari 20 sampel kontrol dan 20 sampel intervensi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur skala nyeri yaitu Numeric Rating Scale (NRS) dan kuesioner WHOQol Bref untuk mengukur kualitas hidup. Analisa data menggunakan analisis univariat distribusi frekuensi dan analisis bivariat. Hasil: pada skala nyeri diperoleh nilai p-value <0,05 dan kualitas hidup diperoleh nilai p-value < 0,05. Simpulan: Terdapat pengaruh SEFT untuk mengurangi intensitas nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien post operasi sesuai dengan hasil analisa data menggunakan Wilcoxon, dimana p value < 0,05 yang artinya Ha diterima. Artinya ada perbedaan hasil pre-test dan post test, sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi SEFT terhadap nyeri dan kualitas hidup pasien post operasi. Perawat sebagai fasilitator diharapkan mampu memberikan solusi pada permasalahan yang dialami oleh pasien. Kata kunci: Nyeri, Kualitas hidup, SEFT