SINGLE CASE STUDY: PENATALAKSANAAN RELAKSASI NAPAS DALAM UNTUK MENGURANGI NYERI PASCA OPERASI

Latar belakang: Nyeri yang timbul pasca operasi disebabkan oleh kerusakan jaringan akibat prosedur pembedahan. Relaksasi nafas dalam merupakan intervensi non farmakologis yang positif mempengaruhi fungsi jantung, mengurangi kecemasan, mengatasi tekanan darah tinggi, menurunkan nyeri dan penyakit paru- paru. Perawat dan pasien memiliki peran dalam pelaksanaan relaksasi nafas dalam, relaksasi nafas dalam merupakan intervensi keperawatan mandiri dan dapat juga dilakukan oleh pasien secara mandiri Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan relaksasi nafas dalam yang dilakukan oleh perawat pada pasien pasca operasi dan juga pasien pasca operasi. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian studi kasus kualitatif dengan single embedded case study yang berfokus pada pengkajian mendalam terkait penatalaksanaan relaksasi napas dalam untuk mengurangi nyeri pasca operasi, dengan sampel pasien pasca operasi dan perawat yang merawat pasien pasca operasi. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 8 tema mengenai keluhan nyeri pasca operasi, edukasi relaksasi napas dalam, waktu pelaksanaan relaksasi napas dalam, keefektifan relksasi napas dalam, pengidentifikasian nyeri yang dilkukan perawat, pelaksanaan relaksasi napas dalam, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan relaksasi napas dalam yang dilakukan pasien dan perawat. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan penatalaksanaan relaksasi napas dalam dapat dilakukan kapan saja tanpa menggunakan alat dan bahan, juga dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dan dapat dikolaborasikan dengan pemberian terapi farmakologi. Relaksasi napas dalam efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi prostaktektomi. Saran: Diharapkan rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan dalam edukasi dan upaya penurunan nyeri pasca operasi.